Pilihan Gendongan (yang Macho :p) buat Ayah

Salah satu kegiatan mengurus bayi adalah menggendong, gue, sih, paling suka gendong bayi dan menidurkannya. Berasa deket dan juara banget kalo bisa menidurkan bayi. Karena seringkali harus mengerjakan hal lain maka gendongan nggak terlepas dari aktivitas ini. Gue pribadi udah menggunakan beberapa jenis gendongan. Si momon 24hourparenting.com minta gue review kekurangan dan kelebihan gendongan ini dari sisi cowok. Ini beberapa catatan dari pengalaman gue.

Kain Jarit/Jarik

Konon kabarnya kata “JARIK” berarti “aja gampang sirik” yang artinya jangan mudah iri hati atau sirik. Karena awalnya digunakan sebagai kain penutup bagian bawah tubuh, maka seseorang yang menggunakan kain ini diharapkan selalu menjaga tindak tanduknya, hati-hati berjalan dan tidak terburu-buru. Persis seperti ketika kita sedang menggendong bayi, hati-hati berjalan dan tidak terburu-buru. Kain ini boleh dibilang legend lah kalo di dunia pergendongan Indonesia. Kayanya dipakai sejak zaman kerajaan kali, yah. Panjangnya bisa mencapai 2.45 meter dengan lebar 1.05 meter. Nuansa etnik emang langsung terasa ketika menggunakan kain ini untuk menggendong anak. Gue sendiri pernah pakai kain ini untuk menggendong didepan, ini dalam rangka Perawatan Metode Kangguru, skin-to-skin contact antara bayi dan ayahnya.

IMG_4220

Kelebihan:

Mudah didapat, biasanya malah turun temurun. Harga terjangkau, di online shop bahkan harganya mulai dari 30.000-75.000. Bisa untuk gendong depan, belakang atau menyamping. Bisa digunakan sejak bayi baru lahir hingga usia balita. Multi fungsi, selain bisa jadi gendongan, kain jarik juga bisa dijadiin ayunan, bisa jadi sayap superman, bisa buat main tenda-tendaan, bisa buat alas tidur, bisa buat main lompat tali bahkan bisa buat gendong jamu.

Kekurangan:

Jika belum terbiasa, harus dibantu oleh orang lain untuk setting-nya. Penggunaannya untuk menggendong anak seringkali tidak diikat, tapi hanya diselipkan saja, yang ini suka bikin enggak PeDe karena takut terlepas, akhirnya tangan kita juga ikutan menahan badan bayi dan jadi mudah pegel. Image-nya terlalu emak-emak, kurang macho kalo dipake sama cowok, kecuali jika dipakai satu set dengan baju surjan, blangkon dan keris mpu gandring :D. Macho abiss!

Gendongan Ransel

Gendongan jenis ini memang persis seperti tas ransel yang sudah dimodifikasi. Kalo dipakai di belakang sejenak mengingatkan kita saat zaman SMP-SMA dengan tas Alpina :D. Gendongan ransel muncul dengan model yang sangat biasa hingga model outdoor equipment dengan sanggahan besi pada bagian bawah sebagai sandaran. Harganya mulai dari ratusan ribu hingga jutaan tentunya. Cocok banget buat dibawa ke mall atau travelling sekeluarga.

IMG_4217

Kelebihan:

Mudah didapat di toko bayi atau online shop. Desain beragam mulai dari yang girly hingga macho abis. Bisa untuk gendong depan dan belakang. Bonus fitur free-hand, karena tampak kokoh dan cukup bikin PeDe ketika menggendong, maka tangan kita bisa bebas bergerak. Ketika belanja bulanan misalnya, bisa sambil mendorong kereta belanja atau dadah-dadah sama SPG lucu *ngajak berantem istri*.

Kekurangan:

Terkadang masih membutuhkan bantuan orang lain untuk menggunakannya. Harga lumayan mahal jika ingin yang bagus. Usia penggunaannya terbatas, biasanya digunakan ketika leher bayi sudah bisa tegak dan tidak bisa digunakan ketika anak sudah besar sedikit.

Baby Wrap

Gendongan jenis ini lagi agak lumayan hits beberapa tahun belakangan. Selain tampak simple, desainnya juga variatif dan terkesan sangat fashionable. Buat para cowok yang pakai gendongan jenis ini kayanya aura kebapakannya muncul banget. Harganya juga lumayan terjangkau, masih sekitar ratusan ribu aja, juga mudah didapat di toko perlengkapan bayi atau online shop. Panjangnya bisa mencapai 5 meter dengan lebar 60 cm.

IMG_4219

Kelebihan:

Ada banyak banget variasi cara menggendong, gendong depan dan belakang aja bisa lebih dari 3 variasi. Kain yang digunakan lembut dan nyaman buat bayi, cara ikat dan menggendongnya sangat kokoh sehingga tangan kita juga bisa bebas bergerak untuk mengerjakan hal lain. Fashionable dan hari gini banget, jika digunakan para bapak sambil menggendong anak tanpa istri di mall, dijamin banyak mamah muda yang melirik.

Kekurangan:

Masih membutuhkan bantuan orang lain untuk menggunakannya. Jika ada yang salah atau kurang pas ikatanya, maka harus dibongkar dari awal. Panjang banget, bisa mencapai 5 meter, hampir ngalahin spanduk caleg pas pemilu, karena panjang jadi kalo lagi buru-buru dilepas enggak bisa langsung dilipet rapih. Maklum bapak-bapak … haha.

Baby Pouch

Jenis gendongan ini sebenarnya kaya kain jarik versi modern sih. Menggunakan bahan khusus dengan bentuk lingkaran, jadi kita enggak harus mengikat atau membuat simpul lagi dibelakang. Gendongan ini jauh lebih ringkes dan jelas harganya lebih mahal dibandingan kain jarik. Desain sangat variasi dengan warna netral jadi enggak bikin malu juga kalo yang pakai cowok.

IMG_4218

Kelebihan:

Bisa digunakan tanpa bantuan orang lain, jauh lebih simple karena tidak perlu mengikat, mengencengkan atau membuat simpul. Bahan nyaman dan cukup kuat menahan bayi, fitur free-hand juga tersedia pada gendongan ini. Hanya bisa gendong didepan dan menyamping. Enggak terlalu malu-maluin buat para cowok dan seringkali mengundang senyum dari mamah muda beranak satu 😀

Kekurangan:

Agak susah menemukan posisi yang pas untuk bayi, seringkali tangannya agak tertekan, wajahnya terlalu menempel ke badan kita atau postur bayi yang terlalu melekuk. Pilihan warna enggak terlalu banyak yang ramah cowok.

Overall, kalau gue disuruh pilih mana gendongan yang enak dan nyaman, pilihan gue akan jatuh pada 2 model gendongan, Baby Pouch dan Gendongan Ransel. Baby Pouch bisa gue pakai di mana aja dan kapan aja tanpa bantuan istri, seringkali gue pakai di rumah untuk menidurkan anak. Gendongan Ransel pas buat cowok, terkesan macho :p dan enggak ribet juga dipakai, paling enak kalo buat travelling. – @a_rahmathidayat

Leave a Reply