6. Lebih banyak les calistung lebih baik buat anak.
Tidak. Setiap sekolah atau tempat les mempunyai metode calistungnya masing-masing. Semakin banyak tempat les justru semakin membebani anak untuk mempelajari berbagai metode belajar calistung. Dan pada akhirnya, anak justru kehilangan arti pentingnya calistung dalam kehidupan sehari-hari.
7. Anak lebih bodoh bila belum bisa calistung sementara teman-teman seusianya sudah bisa calistung.
Anak-anak mempunyai kecepatan belajar calistung masing-masing yang tidak bisa dibandingkan. Kesiapan anak belajar calistung pun berbeda-beda. Acuan yang berlaku di Indonesia, belajar calistung selambat-lambatnya dimulai pada usia 7 tahun. Jadi tidak perlu minder bila pada usia 7 tahun, anak anda belum bisa dan baru belajar calistung.
8. Ukuran keberhasilan calistung adalah anak mendapat nilai terbaik.
Nilai bukanlah representasi yang tepat untuk menggambarkan keberhasilan anak. Pengajaran calistung berhasil justru ketika anak semakin gemar menggunakan kemampuan calistungnya untuk belajar berbagai macam hal atau semakin mendalam pemahamannya terhadap suatu topik. Jadi berbanggalah sebagai orangtua ketika anak gemar calistung atau menggunakan calistung untuk menguasai berbagai pengetahuan yang menarik buat anak.
9. Orangtua harus mengikuti tuntutan dan standar sekolah.
Orangtua adalah pihak yang paling tahu kondisi anak. Karena itu, peran penting orangtua adalah mengkomunikasikan kondisi anak pada guru. Dengan komunikasi yang baik, orangtua dan guru bisa bekerja sama agar pengajaran calistung menjadi efektif dan sesuai kondisi anak. Bila sekolah mempunyai tuntutan yang mengabaikan kondisi anak, orangtua berhak untuk menolak atau memilih tempat belajar yang lain.
10. Kalau anak terlambat calistung, nanti jadi anak bodoh.
Kemampuan calistung bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri dalam menunjang keberhasilan akademis anak. Kemampuan calistung membutuhkan kemampuan pengelolaan diri dan pengelolaan emosi agar dapat digunakan secara tepat oleh anak dalam menunjang kemajuan belajarnya. Dalam beberapa kasus, meski terlambat, tapi karena sudah cukup matang, anak bisa menguasai pelajaran jauh lebih cepat dibandingkan teman sebaya yang lebih dulu bisa calistung.
Pingback: Ketahulah 6 Tips Mengajari Anak Calistung Oleh Franka Makarim