Saat ini anak dan remaja terhubung dengan dunia internet dan perkembangan teknologi yang pesat. Penggunaan internet dan gadget yang tidak bijaksana dan tanpa pendampingan orang tua, dapat membawa anak dalam masalah. Kematangan usia dan minimnya pengalaman pun turut menjadi faktor resiko.
Ketika anak terlibat dalam suatu masalah, secara alami reaksi awal orang tua adalah merasa kecewa, panik dan marah. Reaksi yang berlebihan dapat membuat anak menutup diri dan takut menyelesaikan masalahnya. Langkah pertama yang dapat membantu anak untuk terbuka adalah dengan bersikap tenang dan tidak menyalahkan.
Di bawah ini adalah cara yang dapat orang tua lakukan untuk membantu anak mengatasi masalahnya:
Tenangkan diri kita dan bantu anak menenangkan dirinya
Hindari bertanya “kenapa” sebagai pertanyaan awal, karena memicu anak berbohong yang disebabkan rasa takutnya pada orangtua. Ajak bicara dan ajukan pertanyaan yang tepat sehingga anak merasa tidak terlambat untuk memperbaiki kesalahannya. Mengingatkan anak mengenai situasi yang tidak mengenakkan dengan berulang kali, tidak membantu penyelesaian masalah.
Mengakui kesalahan
Mendiskusikan dan mencari tahu bagaimana anak dapat menjadi bagian dari masalah. Orangtua juga perlu mendiskusikan kemungkinan konsekuensi untuk anak dan anggota keluarga lain. Bantu anak melihat bahwa melakukan kesalahan dan mengakuinya adalah kesempatan untuk belajar.
Mengingatkan mengenai aturan yang telah dibuat bersama
Orang tua dan anak mengingat kembali kesepakatan yang telah dibuat dan berkomitmen terhadap aturan dan konsekuensi tersebut.
Menyepakati hal-hal yang harus dilakukan sebagai bentuk tanggungjawab.
Menuliskan skenario pertanggungjawaban yang perlu diilakukan dan peran masing-masing. Berlatih bersama sebagai persiapan melaksanakannya. Pastikan kita selalu mendampingi anak selama proses.
Memonitor dampak dari masalah yang terjadi
Setiap masalah memiliki nilai pembelajaran. Pastikan bahwa anak memahami hal tersebut dan tidak melihat sebuah kesalahan adalah sesuatu yang menetap, melainkan bisa diubah. Respon dan sikap orangtua dalam proses mengatasi masalah ini akan memengaruhi dampak yang terjadi pada anak, pastikan respon kita tidak membuat anak larut dalam kesedihan.