Ada 6 keterampilan dasar matematika yang telah dijelaskan di postingan sebelumnya terkati Calistung, di sini. Berikut ini adalah beragam aktivitas terkait 6 keterampilan dasar matematika yang dapat dilakukan di rumah bersama anak, sebagai metode untuk mengenalkan konsep berhitung.
1. LATIHAN untuk CLASSIFICATION
Aktivitas ini terkait kemampuan mengelompokkan benda, suara, bau, ide dan lainnya sesuai dengan kesamaan ciri-cirinya.
1. Melatih anak untuk dapat membedakan 2 (dua) kategori yang berbeda
Orang tua meminta anak untuk memisahkan:
a. Celana dan baju
b. Warna biru dan merah
c. Sendok dan garpu
d. Apa yang anak sukai dan yang ia tidak sukai
2. Melatih anak untuk dapat mengelompokkan sesuatu berdasarkan kategori dan kriteria yang lebih kompleks
Orang tua meminta anak untuk membedakan:
a. Mainan berdasarkan warna, bentuk dan tekstur
b. Baju berdasarkan warna, motif dan bahan
2. LATIHAN untuk PATTERNING
Aktivitas ini terkait kemampuan membentuk sekumpulan angka atau objek di mana semua anggotanya saling berhubungan antara satu sama lain sesuai dengan aturannya. Belajar pola mengajarkan kita untuk dapat memprediksi masa depan, menemukan hal-hal yang baru dan lebih mengerti dunia disekitar kita.
1. Pola dapat dipelajari tidak hanya melalui benda, namun juga gerakan dan musik. Beberapa contoh pola yang dapat diajarkan ke anak:
a. ABAB (merah, hitam, merah, hitam)
b. ABC (mobil, truk, pesawat, mobil, truk, pesawat)
c. AABB (crayon, crayon, pinsil, pinsil, crayon, crayon, pinsil, pinsil)
d. AAB (permen, permen, coklat, permen, permen, coklat)
e. ABB (stomp, clap, clap, stomp, clap clap)
2. Mempelajari pola dapat dilakukan dengan sederhana karena banyak ditemui disekitar kita. Misalnya ketika orang tua melihat anak memakai baju garis-garis, orang tua dapat mengatakan “Baju kamu ada polanya, merah, biru, merah, biru…”
3. Belajar pola dengan melakukan gerakan. Misalnya “Ayo kita main pola dengan lompat, langkah, lompat, langkah…”
4. Belajar pola dengan bermain irama. Misalnya memukul alat musik drum “Bang, tap, tap, bang, tap, tap…”
3. LATIHAN untuk SUBTIZING
Aktivitas ini terkait adalah kemampuan untuk melihat jumlah kecil dari suatu benda tanpa harus menghitungnya.
1. Perceptual Subitizing yaitu jumlah yang langsung dapat dihitung, biasanya jumlahnya di bawah 5.
Nama kegiatan: Membuat gelang atau kalung.
Orang tua mengajak anak membuat gelang atau kalung dengan manik-manik dan tali. Tentukan jumlah manik-manik yang digunakan. Misalnya setiap memasukkan 3 manik-manik lalu diikat.
2. Conceptual Subitizing yaitu mengenali jumlah kecil atau kombinasi jumlah.
Misalnya kita dapat melihat 7 titik sebagai kombinasi dari 3 titik dan 4 titik.
Nama kegiatan: Bermain ular tangga
Orang tua dan anak melakukan permainan ular tangga. Secara bergantian, orang tua dan anak melempar dadu, menghitung jumlah titiknya dan menjalankan bidaknya sesuai dengan jumlah titik tersebut.
4. LATIHAN untuk ONE-TO-ONE CORRESPONDENCE
One-to- one correspondence adalah kemampuan memasangkan satu objek dengan objek lainnya. Anak sebaiknya mengerti konsep ini sebelum mereka belajar berhitung.
1. Nama kegiatan: Bermain congklak
Orang tua dan anak secara bergantian menghitung dan memasukkan biji satu demi satu kedalam lubang.
2. Nama kegiatan: Bermain kancing
Orang tua mengajak anak untuk berlatih berhitung dan memasukkan kancing ke dalam wadah sesuai dengan jumlah angka yang diminta.
5. LATIHAN untuk CONSERVATION
Conservation adalah pengertian bahwa jumlah atau ukuran suatu benda adalah tetap walaupun posisinya diubah atau dibagi.
1. Nama kegiatan: Memasak kue
Orang tua dan anak membuat kue bersama. Anak membantu menyiapkan salah satu bahan kue yaitu tepung. Tepung yang telah ditimbang seberat 100 gram apabila dimasukkan kedalam wadah dan teracak, beratnya akan tetap 100 gram.