Beberapa ide permainan kali ini adalah contoh aktivitas dari bermain dramatik dan fantasi. Bermain dramatik adalah kegiatan bermain yang melibatkan kegiatan atau kehidupan nyata sehari-hari. Misalnya bermain masak-masakan. Sedangkan bermain fantasi adalah kegiatan bermain yang melibatkan dunia khayalan dan superheroes. Misalnya anak memakai baju spiderman dan berakting seperti tokoh tersebut.
PERMAINAN DRAMATIK
A. Berbelanja di supermarket
Jumlah pemain: 2 orang atau lebih
Alat yang diperlukan: Kotak susu bekas, kotak cereal, kotak pasta, botol
air mineral, dan lainnya
Kemampuan: Motorik kasar dan halus, kognitif, bahasa
Cara bermain:
1. Sebelum bermain, orang tua mengajak anak untuk membersihkan dan menyiapkan (motorik kasar) kotak-kotak bekas minuman dan makanan sebagai perlengkapan permainan. Misalnya kotak cereal atau kotak jus.
2. Anak mengatur dan menyusun kotak-kotak bekas tadi seperti di supermarket.
3. Anak membuat dan menuliskan (motorik halus) label harga dan nama barang untuk diletakkan didepan kotak-kotak bekas tersebut
4. Anak menyiapkan tempat kasir dan uang-uangan dari kertas putih sebagai tempat transaksi. Anak menuliskan nilai uang (kemampuan kognitif).
5. Anak siap bermain
B. Aku seorang guru!
Jumlah pemain: 1 orang atau lebih
Alat yang diperlukan: Boneka, kursi kecil atau tikar, papan tulis,
kapur/spidol
Kemampuan: Motorik kasar dan halus, kognitif, bahasa
Cara bermain:
1. Anak menyiapkan ruangan kelas. Papan tulis diletakkan di depan kelas. Kursi-kursi kecil diatur berderet atau tikar digelar (Motorik kasar).
2. Anak meletakkan 1 boneka pada setiap kursi atau “mendudukkan” semua boneka di tikar yang digelar.
3. Anak berperan sebagai seorang guru dan semua boneka berperan sebagai muridnya.
4. Anak dapat mengajarkan membaca, berhitung atau menggambar (motorik halus dan kognitif).
PERMAINAN FANTASI
A. Cinderella
Jumlah pemain: 2 orang atau lebih
Alat yang diperlukan: Baju pesta, sepatu, sapu, lap dan mainan binatang
seperti tikus, kuda, ayam.
Kemampuan: Motorik kasar, kognitif, bahasa
Cara bermain:
1. Anak dan teman mengenakan baju pesta/kostum dan sepatu
2. Anak berakting sebagai Cinderella sesuai dengan ceritanya. Apabila bermain bersama beberapa teman, maka dari awal sudah didiskusikan siapa yang berperan menjadi Cinderella, ibu tiri dan saudara-saudaranya.
3. Anak bebas melakukan improvisasi dalam cerita khayalannya
B. Ksatria kerajaan
Jumlah pemain: 1 atau lebih
Alat yang diperlukan: Topeng, tongkat kecil, boneka kuda-
kudaan.
Bahan topeng: kertas, benang, pinsil, warna, selotip, gunting, pinsil.
Kemampuan: Motorik kasar dan halus, kognitif, bahasa
Cara bermain:
1. Anak membuat topeng ksatria. Anak menggambar bentuk topeng sesuai dengan ukuran mukanya. Selesai menggambar, anak menggunting topeng tersebut (motorik halus).
2. Anak mewarnai topeng yang sudah digambar.
3. Anak mengukur panjang benang yang dibutuhkan sesuai lingkar kepalanya. Anak memasang benang pada topeng dengan selotip dan topeng pun siap digunakan.
4. Anak mengenakan topeng ksatria yang dibuatnya.
5. Anak berakting sedang mengendarai kuda dengan menggunakan sapu atau boneka.
6. Anak beraksi diatas kudanya dengan memegang (motorik kasar) tongkat sebagai pedangnya.
7. Anak siap menjadi ksatria kerajaan!