Seorang ibu bercerita, ia tak suka membaca. Berawal dari tidak memiliki kebiasaan membaca dan kemudian memang tidak tertarik untuk mencoba. Sebagaimana semua orangtua, menginginkan anaknya lebih baik dari dirinya. Maka sejak kehadiran anak pertamanya, ia mencari informasi bagaimana menumbuhkan kecintaan pada membaca.
Yang pertama ia lakukan adalah tentunya rajin membacakan cerita sejak bayi, bahkan sehari beberapa kali. Saking semangatnya. Dan berlanjut terus seiring perkembangan anak dengan rajin mengajak anak ke toko buku. Meski ia tak suka membaca, tapi perihal membelikan dan membacakan cerita untuk anak, tak masalah buatnya. Tapi ia tahu itu belum ideal.
Ia kemudian menambahkan cara lain, yang cukup lucu dan diragukan keberhasilannya, yaitu ia sering berpura-pura membaca. Jadi ia membuka buku, tapi tak benar-benar membaca. Hal ini ia lakukan hanya karena ia ingin anaknya melihat bahwa ibunya sering membaca. Hal baik memang lebih efektif dicontohkan, bukan dinasihatkan.
Ternyata cara lucu ini membuahkan hasil, bukan hanya untuk anaknya tapi juga untuk dirinya. Capek berpura-pura suka baca, ia kemudian mencoba jatuh cinta pada bacaan dengan cara lebih telaten mencari bacaan yang dia suka. Karena ia menyadari bukan aktivitas membacanya yang ia tidak suka, tapi karena belum menemukan genre/jenis bacaan yang bisa ia nikmati.
Perubahan perilaku orangtua demi anak sering bikin haru. Menjadi orangtua memang tak jarang memaksa kita untuk menjadi orang yang lebih baik. Itu indahnya, kan. Selain berpura-pura suka membaca (yang sebaiknya tidak ditiru :D), bagaimana cara menumbuhkan minat baca pada anak?
Simak 6 hal yang bisa kita coba lakukan untuk menumbuhkan kegemaran membaca anak:
- Menjadi “book-advocate” yang mendukung kegiatan membaca di rumah.
Anak perlu melihat orangtuanya menikmati kegiatan membaca. Diskusikan dan bandingkan persamaan dan perbedaan isi cerita dan karakter dari buku yang sedang orangtua baca dengan buku yang anak baca. Ketika anak memahami apa yang mereka baca, maka mereka akan menghargai buku tersebut.
- Jadwalkan waktu membaca bersama anak setiap hari.
Matikan HP, TV dan komputer sehingga orangtua dan anak dapat menikmati waktu membaca dengan maksimal dan tanpa distraksi.
- Biarkan anak memilih bacaan sesuai minatnya.
Meskipun itu artinya ia memilih cerita dengan tema yang sama dari penulis yang berbeda. Misalnya: Selalu memilih buku ttd Dinosaurus, padahal buku ttg Dinosaurus pilihannya sudah banyak. Yang penting adalah pengalaman positif yang ia dapatkan dengan bacaan.
- Setiap orang mempunyai cara dan gaya membaca yang berbeda.
Ada orang yang membaca dan menyelesaikannya dalam satu waktu atau ada juga yang harus menyelesaikannya dalam beberapa hari. Intinya membaca harus dinikmati.
- Sejak bayi, lakukan strategi read aloud atau membaca dengan suara keras secara rutin.
Strategi ini mengasah kemampuan berpikir dan membantu menumbuhkan minat baca pada anak.
- Berikan kesempatan dan dengarkan ketika anak menceritakan kembali atau mengembangkan cerita yang ia baca.
Dukung anak untuk menambahkan detil cerita, katakan “Wah apakah akan menjadi akhir cerita yang baik ya…kalau si gajah menyemprotkan airnya? Bagaimana menurutmu?”