[slideshare id=26770862&doc=anakkunggaksukabaca-131001224550-phpapp01] Salah satu kunci untuk membuat anak (dan juga kita orang dewasa :p) melakukan sesuatu secara suka rela adalah karena ia merasa mendapatkan manfaat atau keuntungan atas kegiatan itu. Bantu anak menemukan bacaan yang ia suka karena tidak ada anak yang terlahir dengan bawaan bahwa ia tidak suka membaca.
[slideshare id=29848700&doc=bacaanyangtepatuntukanak-140109104619-phpapp01] Seperti apa bacaan yang tepat untuk anak? Apakah yang sesuai dengan usianya atau sesuai dengan tugas sekolahnya atau tidak ada batasan untuk ini? Silakan cek beberapa pertimbangan di slide ini yaa!
[slideshare id=31899494&doc=readaloudsampaiusiaberapa-140304105327-phpapp01] Membaca keras, beda efeknya dengan membaca dalam hati. Seperti saat membaca kitab suci dalam hati atau dengan membaca keras, maka memberikan efek kognitif yang berbeda pula. Sebagian besar ortu melakukan read aloud saat anak belum bisa membaca, tapi membaca keras memberikan banyak efek positif juga bila dilakukan sampai anak besar. Mari simak poin pentingnya.
[slideshare id=32451450&doc=membiarkananakmemilihbacaannyasendiri-140318110555-phpapp01] Ragu-ragu adalah anak memilih buku yang belum bisa ia baca atau terlalu mudah untuk kemampuannya yang sudah lancar membaca. Bagaimana sikap kita, biarkan atau arahkan untuk memilih yang lain? Sebenarnya dua-duanya sama-sama baik, namun ada baiknya juga membiarkan anak dengan pilihannya terlepas bahwa buku yang dipilihnya dengan topik yang sama sudah banyak dimilikinya. Kenapa demikian? Cek slidenya yaa!
[slideshare id=31439518&doc=bibliotheraphy-140220093631-phpapp01] Teknik ini dikenal dengan nama bibliotherapy, yaitu membantu gangguan emosi sosial anak lewat tokoh-tokoh dan cerita-cerita dalam buku anak. Bagaimana menerapkannya di rumah?