Rekomendasi Penggunaan Media Digital Sesuai Usia Anak
38% anak di bawah usia 2 tahun sudah mengenal smartphone dan tablet untuk menonton video dan games. 66% anak dibawah usia 2 tahun sudah terekspos TV dan teknologi. (Holloway & Green, 2013).…
38% anak di bawah usia 2 tahun sudah mengenal smartphone dan tablet untuk menonton video dan games. 66% anak dibawah usia 2 tahun sudah terekspos TV dan teknologi. (Holloway & Green, 2013).…
Saat ini anak dan remaja terhubung dengan dunia internet dan perkembangan teknologi yang pesat. Penggunaan internet dan gadget yang tidak bijaksana dan tanpa pendampingan orang tua, dapat membawa anak dalam…
Bersama anak membuat aturan, batasan dan kesepakatan yang jelas Orangtua berhak bersama anak membuat aturan, batasan dan kesepakatan mengenai hal-hal apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan. Misalnya anak boleh…
“4 dari 10 orangtua mengawasi ketat penggunaan internet anak di rumah. 4 lainnya mengawasi dari “jauh” dan sisanya memberikan kebebasan pada anak”. Internet memberikan kesempatan pada anak untuk belajar, bereksplorasi…
“1 dari 5 orang tua mengatakan bahwa anggota keluarga mereka dihubungi oleh seseorang yang mereka tidak kenal melalui media internet dan handphone”.
“One of the reasons I enjoy playing video games online, is that I can interact with people from all over the world and make friends”. (more…)
Waktu berajalan begitu cepat, begitu pun dengan perkembangan teknologi, dan tak dapat dipungkiri berbanding lurus dengan kemampuan anak beradaptasi dengan dunia digital. “Menjauhi” gadget dan dunia digital bukan lah solusi,…
Salah Kaprah 1: Norma bersosialisasi di dunia maya dan di dunia nyata tidak sama. Salah satu contohnya adalah anggapan bahwa tidak masalah ketika memalsukan identitas, contoh: memalsukan usia anak agar…
[slideshare id=50368491&doc=parentingfordigitalchildren-presentation-150709230501-lva1-app6892] Mungkinkah kita melarang anak untuk tidak menggunakan gadget sama sekali? Rasanya tidak mungkin ya di era sekarang ini. Selain tidak mungkin, sebenarnya juga tidak perlu. Kehadiran teknologi sebenarnya banyak memudahkan hidup kita, dan tidak sedikit manfaatnya untuk belajar. Namun, banyak yang perlu kita siapkan untuk anak. Keterampilan menggunakan gadget bukan sekadar bisa menyalakan, memainkan dan mengoperasikan dengan baik. Tapi juga terampil menjaga diri, memahami etika, mengetahui mana yang bisa dikonsumsi mana yang tidak. Simak penjelasan Najelaa Shihab dalam slide yang telah dibawakan juga dalam talkshow dengan judul serupa yang digelar oleh Mommies Daily dan Samsung, awaj Juni 2015 lalu.
[slideshare id=29791744&doc=efektivitassensoruntukanak-140107235921-phpapp01] Pada kenyataannya jika kita larang anak di rumah, bukan tak mungkin anak menonton atau mengkonsumsinya di tempat lain. Sensir dalam level tertentu pasti perlu, tapi sebenarnya yang lebih perlu lagi digiatkan adalah membekali anak dengan skill seputar dunia digital. Fungsi rating, etis atau tidak, dll. Mari bersama pahami poin-poinnya.
[slideshare id=34091834&doc=sigenerasidigital-140429130418-phpapp01] Anak-anak kita hidup di masa di mana gadget berserakan dan terlihat hampir di semua tempat aktivitas anak, yaitu: di rumah, iklan di jalan, barang saat berbelanja dan obrolan teman sebaya. Apa efek dunia digital bagi anak? Bagaimana kita bisa membantu menghadikan "lingkungan digital" yang positif untuk anak?